You can replace this text by going to "Layout" and then "Page Elements" section. Edit " About "

chelsea kuasai eropa...

Rasanya tidak ada kata lain yang lebih tepat untuk menggambarkan performa Chelsea di awal musim 2010/2011. Akankah peluang raksasa biru dari barat London angkat trofi di pentas Liga Champions terwujud musim ini? Kendati tampil kurang meyakinkan di laga pra-musim, anak-anak asuh Carlo Ancelotti membuktikan mental dan kapasitas mereka sebagai kampiun Premier League. Hingga memasuki pekan kelima, Chelsea menjadi satu-satunya tim yang belum kehilangan angka. Ya, John Terry cs secara mengesankan sukses menyapu bersih seluruh laga dengan hasil maksimal.

Lima kemenangan dalam lima laga pembuka Premier League menempatkan Chelsea di pucuk klasemen sementara. Dua pesaing terdekat The Blues musim lalu, Arsenal dan Manchester United, berada di posisi dua dan tiga setelah sempat dua kali meraih hasil imbang.
Selain mencetak rekor seratus persen, Chelsea kembali melontarkan peringatan keras kepada para pesaingnya melalui produktivitas gol.
Masih ingat ketika Chelsea mengakhiri musim 2009/2010 sekaligus memastikan gelar juara dengan kemenangan 8-0 atas Wigan Athletic di Stamford Bridge? Hasil itu hanyalah satu dari sekian banyak pesta gol Chelsea sepanjang musim. Masih ada kemenangan besar atas Aston Villa (7-1), Stoke City (7-0), serta Portsmouth (5-0).
Nah, musim ini awak The Blues tampaknya belum melupakan kegemaran mereka meluluhlantakkan gawang lawan.
Menjamu West Bromwich Albion di laga pembuka, Chelsea langsung pamer kekuatan melalui kemenangan enam gol tanpa balas. Produktivitas serupa kembali ditampilkan Chelsea ketika mempermalukan Wigan di DW Stadium dengan skor 6-0. Terakhir, The Blues tanpa ampun melibas klub promosi Blackpool empat gol tanpa balas, Minggu (19/9/2010) malam.
Tampil menakutkan di lini depan, bukan berarti Chelsea melupakan pertahanan. Faktanya, hingga kini Chelsea tercatat baru kecolongan satu gol di pentas Premier League. Itu terjadi ketika gelandang West Ham United Scott Parker mencetak gol hiburan ke gawang Petr Cech. 11 September lalu. Chelsea sendiri membawa pulang kemenangan 3-1.
Dengan catatan nyaris sempurna tersebut, masuk akal jika kemudian muncul pertanyaan: mungkinkah ini saatnya Chelsea menggondol gelar juara Eropa yang selalu lepas dari genggaman?
Tanpa Dewi Fortuna di Eropa
Dewi fortuna tampaknya memang belum berpihak kepada Chelsea di pentas Liga Champions. Sejak empat musim terakhir, Chelsea selalu tersingkir secara menyakitkan dari kompetisi paling bergengsi Benua Biru.
Raihan terbaik Chelsea di Liga Champions adalah ketika Avram Grant mengantarkan mereka ke babak final menghadapi Manchester United di Moscow, 2007/2008 lalu. The Blues berpeluang merebut kemenangan setelah memaksa Red Devils melakoni adu penalti.
Sayang, harapan itu akhirnya kandas setelah John Terry dan Nicolas Anelka gagal mengkonversi penalti secara sempurna. Ini merupakan kali kedua Chelsea takluk di laga Eropa melalui drama adu penalti. Musim sebelumnya, Chelsea dipaksa menyerah oleh klub Inggris lainnya, Liverpool, yang memenangkan adu penalti di babak semifinal (4-1).
Musim 2008/2009 Chelsea kembali mendekati tangga juara ketika mencapai semifinal untuk menghadapi raksasa Spanyol, Barcelona. Setelah bermain tanpa gol di leg pertama, Chelsea nyaris merebut kemenangan berkat gol Michael Essien di menit ke-9. Namun, gol balasan Andres Iniesta di masa injury time menggagalkan tiket Chelsea ke babak final.
Sementara, Liga Champions 2009/2010 menjadi catatan ‘terburuk’ Chelsea dalam empat musim terakhir. Kendati tampil dominan di liga domestik, The Blues gagal melangkah ke babak perempat final, setelah dibungkam sang jawara, Inter Milan, di babak 16 besar (agg 3-1).
Musim ini, Chelsea mengawali langkah mereka di Liga Champions dengan hasil positif. Bertandang ke klub Slovakia, MSK Zilina, Chelsea tampil nyaman dan percaya diri sebelum membukukan kemenangan telak 4-1.
The Blues tampaknya tidak memiliki kesulitan berarti untuk lolos ke babak 16 besar. Tergabung dalam Grup F bersama Zilina, Spartak Moscow, dan Olympique Marseille, Chelsea jelas menjadi kandidat terkuat jawara grup.
Data dan statistik semata memang belum cukup untuk memastikan kesuksesan Chelsea. Namun, patut diingat, raihan impresif Didier Drogba cs selama satu bulan terakhir tentunya ikut mendongkrak semangat dan mentalitas tim. Bisa dilihat, selain memetik tiga angka, para punggawa Chelsea begitu menikmati setiap pertandingan yang mereka lakoni.
Duo striker Didier Drogba dan Nicolas Anelka semakin padu memimpin lini depan Chelsea. Florent Malouda dan Salomon Kalou pun menjadi momok menakutkan barisan defender lawan setelah keduanya menorehkan total 10 gol untuk Chelsea. Atmosfer positif ini tentu akan sangat membantu raksasa London mempertahankan performa terbaik.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS